Tuesday, February 19, 2008

Tabir Mimpi

Di tenggorok mindanya terukir nista di nadi-nadi amarah
Menggubah noda-noda lampau menjadi taman iktiraf
hanya sejalin cahaya dari terselaknya tabir mimpi
dan manisnya tempias titisan madu
Tenang...

Janjikan aku semayam di istana Balqis
Berbalasa siulan dengan sang unggas dari Babylon
Mungkinkah beku jemariku menyentuh salju Antartik
jua berdarah menongkah badai Lautan Merah

Simpankan aku janji-janji syurgamu
Andai tak terungkap dari lubuk ikhlasmu
Kerana aku subur dek impian menggila
Menjadi zikir, meresap dalam tujuh lapis kulitku
Mengalir dalam darah, teranyam di jalinan uratku...

Di tenggorok midaku terukir nista di nasi-nadi amarah
Karena noda-noda lampau menggugah taman iktiraf
Tabir mimpi ini, siapa yang akan mengusiknya
Agar dapat ku mengintai sebuah syurga
Jika bukan kudrat jemariku sendiri...

No comments: