Selamat Hari Raya Aidilfitri 2010! Maaf zahir dan batin. Days gone, months passed by, years of changes, now I am already 22. Doing my internship. Kerja.
No need to repeat everything. I guess almost all my family and friends has known that. However, how sparkly and classy the company sounds, it's just an intern job. I don't know all the hype, all the you should do ok remarks. With what I earned, equated to the living cost of KL, I don't think it's parallel enough, kilted to the latter.
Why am I writing this? Sedih sebenarnye. Sbb..
duit raya tak dapat banyak sgt... wlupun ada dpt juga! :P
Sunday, September 12, 2010
Tuesday, July 20, 2010
Smile - Charlie Chaplin
One thing that I learnt about our late Yasmin Ahmad after reading (and crying over) her tribute in ADOI magazine is that however committed and serious she is in her artwork, she never lose her human touch through out the process.
Yes, it has been months I haven't updated this blog of mine(as usual) and you guys have known, I am currently doing my intenship in a corporate communication department in a multinational german car company. Guess it where yourself. This is my first experience working in a corporate environment and I have embraced it initially not until I learnt that however fun an event or process should be, you have to act serious all the time.
To those who know me, I am not the most serious person on earth. Yes i would want to get my job done, yes I want to produce it with the most exceptional quality, but at the same time, I never want to get all tight or stressed out about it. I want to enjoy the process, much to myself and with the people involved in it. And by enjoying it, doesn't mean that I can slack off.
In one of the tribute written by one of her ex-colleague, he wrote how one day, he was in a meeting in a glass partitioned room just outside Yasmin's room, and Yasmin, going into her room, stood facing him, lifted up her blouse and pressed her bare stomach against the glass wall - with a mischievous grin on her face. In Chris Cheon's own word he described Yasmin how her clowning around taught people like him, who take work and life seriously, that even he himself forgot how to smile: to "Enjoy each moment in life. Now".
Yasmin clowns around but her works are never dumb. She taught me that we can always deliver what is wanted, and even more, but at the same time, to stay humane. It is sad to know that we can lose our ability to help, to care, to mentor, to learn and to be compassionate just for the expense of doing something right. Isn't to forgive is a human condition? We are not alone, and no matter how tough or hard you act, we (should) have feelings.
I am serious to excel myself in doing what I'm doing right now but I promise myself, climbing up the mountain (excuse me Miss Cyrus), I will never let myself get lose in the journey.
Yes, it has been months I haven't updated this blog of mine(as usual) and you guys have known, I am currently doing my intenship in a corporate communication department in a multinational german car company. Guess it where yourself. This is my first experience working in a corporate environment and I have embraced it initially not until I learnt that however fun an event or process should be, you have to act serious all the time.
To those who know me, I am not the most serious person on earth. Yes i would want to get my job done, yes I want to produce it with the most exceptional quality, but at the same time, I never want to get all tight or stressed out about it. I want to enjoy the process, much to myself and with the people involved in it. And by enjoying it, doesn't mean that I can slack off.
In one of the tribute written by one of her ex-colleague, he wrote how one day, he was in a meeting in a glass partitioned room just outside Yasmin's room, and Yasmin, going into her room, stood facing him, lifted up her blouse and pressed her bare stomach against the glass wall - with a mischievous grin on her face. In Chris Cheon's own word he described Yasmin how her clowning around taught people like him, who take work and life seriously, that even he himself forgot how to smile: to "Enjoy each moment in life. Now".
Yasmin clowns around but her works are never dumb. She taught me that we can always deliver what is wanted, and even more, but at the same time, to stay humane. It is sad to know that we can lose our ability to help, to care, to mentor, to learn and to be compassionate just for the expense of doing something right. Isn't to forgive is a human condition? We are not alone, and no matter how tough or hard you act, we (should) have feelings.
I am serious to excel myself in doing what I'm doing right now but I promise myself, climbing up the mountain (excuse me Miss Cyrus), I will never let myself get lose in the journey.
Yasmin Ahmad in memory (1958 - 2009)
Al-Fatihah
Monday, May 3, 2010
Speak Up - Kristinia Debarge
(attempt pertama untuk kembalikan Fail Urban)
Apa itu kebebasan bersuara? Pada aku, ia bermaksud keterbukaan untuk menyuarakan pendapat, kritikan dan idea tidak kiralah melalui penulisan, lisan ataupun body language tanpa sebarang sekatan dari pihak berkuasa. Kebebasan bersuara sememangnya sangat diraikan di luar negara. Kita boleh tengok contoh-contoh dekat di hati sepertimana filem-filem Barat yang mengkritik dasar politik atau sosial negara mereka. Kat India pun filem-filem mereka terbuka jugak macam Phir Bhi Dil Hai Hindustani dan Rang De Basanti.
Di Malaysia macam mana pula? Hurm... hurm.. (pandang-pandang sekeliling) tak sangat-lah~~ Contoh-contoh yang dekat di hati, MalaysiaKini, Raja Petra Kamaruddin, Rafiqin Darwisy, Siti Amirah dan Hanita Mizi. (sebab apa, search sendiri!) I tak berani komen banyak. hehe~
Persoalannya, sejauh mana kepentingan kebebasan bersuara di Malaysia ni? Dan sejauh mana stigmanya sehinggakan kebebasan bersuara di Malaysia ini 'dibataskan'? Ya, aku akui, kebebasan bersuara perlu disekat apabila hak ini diambil kesempatan sehingga mengancam keamanan dan menyebarkan fitnah. Tapi, kadang-kadang, sekatan kebebasan bersuara ini juga diambil kesempatan untuk kepentingan politik dan menutup kebenaran. Dan ini perlu dipersoalkan juga, bukan?
Sekarang ni, kita dapat lihat trend 'cepat melatah' setiap kali sesuatu pihak menimbulnya sesuatu isu yang kita anggap sensitif. Cepat benar respons untuk membangkang, menidakkan dan apatah lagi mewujudkan group 'Facebook' yang kebanyakannya menghina kembali pihak-pihak itu. Relevankah tindakan ini? Mungkin ada yang menyatakan, perbuatan menimbulkan isu sensitif itu di awalannya tidak boleh diterima, tetapi adakah respons popular sebegitu yang kita cari dan yang akan menyelesaikan masalah tersebut? Paling mengecewakan, masalah tidak selesai, pertingkahan semakin menjadi-jadi. Yang bertepuk tangan pun ramai, menyaksikan 'kita-kita' dok lah berkelahi, bak kata Tun Mahathir.
Menegur tak salah, tapi biar berhikmah. Biar kena dengan orang yang ditegur, tempat dan caranya. Macam-macam medium lain yang kita boleh guna untuk menyelesaikan sesuatu konflik. Semua yang dok 'like' group-group di Facebook tu, memang dah yakin faham dengan semua fakta-fakta yang ada? Dah dengar cerita semua pihak? Bukan aku nak berleter, atau back-up insan-insan terlanjur ni, tapi tak salah kita jadi orang yang rasional sebabnya kalau benar nak tegakkan yang hak, gunakan cara yang hak jugak. Tak gitu adik-adik?
Kita dah cukup banyak dilema. Tak payahlah nak gunakan laman sosial nak tambahkan dilema. Internet UTP pun dah cukup dilema dan drama. Hikhik ;P
Apa itu kebebasan bersuara? Pada aku, ia bermaksud keterbukaan untuk menyuarakan pendapat, kritikan dan idea tidak kiralah melalui penulisan, lisan ataupun body language tanpa sebarang sekatan dari pihak berkuasa. Kebebasan bersuara sememangnya sangat diraikan di luar negara. Kita boleh tengok contoh-contoh dekat di hati sepertimana filem-filem Barat yang mengkritik dasar politik atau sosial negara mereka. Kat India pun filem-filem mereka terbuka jugak macam Phir Bhi Dil Hai Hindustani dan Rang De Basanti.
"Yayyy, kita berjaya bunuh Menteri Pertahanan tu!!!"
Di Malaysia macam mana pula? Hurm... hurm.. (pandang-pandang sekeliling) tak sangat-lah~~ Contoh-contoh yang dekat di hati, MalaysiaKini, Raja Petra Kamaruddin, Rafiqin Darwisy, Siti Amirah dan Hanita Mizi. (sebab apa, search sendiri!) I tak berani komen banyak. hehe~
"Bukan I curi kacang tu!"
Persoalannya, sejauh mana kepentingan kebebasan bersuara di Malaysia ni? Dan sejauh mana stigmanya sehinggakan kebebasan bersuara di Malaysia ini 'dibataskan'? Ya, aku akui, kebebasan bersuara perlu disekat apabila hak ini diambil kesempatan sehingga mengancam keamanan dan menyebarkan fitnah. Tapi, kadang-kadang, sekatan kebebasan bersuara ini juga diambil kesempatan untuk kepentingan politik dan menutup kebenaran. Dan ini perlu dipersoalkan juga, bukan?
"Hurm.. nape gambar poster dengan gambar real mamat ni lain sangat???"
Sekarang ni, kita dapat lihat trend 'cepat melatah' setiap kali sesuatu pihak menimbulnya sesuatu isu yang kita anggap sensitif. Cepat benar respons untuk membangkang, menidakkan dan apatah lagi mewujudkan group 'Facebook' yang kebanyakannya menghina kembali pihak-pihak itu. Relevankah tindakan ini? Mungkin ada yang menyatakan, perbuatan menimbulkan isu sensitif itu di awalannya tidak boleh diterima, tetapi adakah respons popular sebegitu yang kita cari dan yang akan menyelesaikan masalah tersebut? Paling mengecewakan, masalah tidak selesai, pertingkahan semakin menjadi-jadi. Yang bertepuk tangan pun ramai, menyaksikan 'kita-kita' dok lah berkelahi, bak kata Tun Mahathir.
"Hangpa daripada dok layan FB, baeklah layan blog cek~"
Menegur tak salah, tapi biar berhikmah. Biar kena dengan orang yang ditegur, tempat dan caranya. Macam-macam medium lain yang kita boleh guna untuk menyelesaikan sesuatu konflik. Semua yang dok 'like' group-group di Facebook tu, memang dah yakin faham dengan semua fakta-fakta yang ada? Dah dengar cerita semua pihak? Bukan aku nak berleter, atau back-up insan-insan terlanjur ni, tapi tak salah kita jadi orang yang rasional sebabnya kalau benar nak tegakkan yang hak, gunakan cara yang hak jugak. Tak gitu adik-adik?
"Ingat tak apa nabi pesan, adik-adik?"
Kita dah cukup banyak dilema. Tak payahlah nak gunakan laman sosial nak tambahkan dilema. Internet UTP pun dah cukup dilema dan drama. Hikhik ;P
Friday, April 30, 2010
Chances - Five for Fighting
Semalam, to be exact, pagi tadi, I am totally lost. Pukul 2.30 petang sepatutnya adalah final year presentation project aku. Sistem tak siap sangat, presentation slides pun tak edit lagi. Aku memang rasa sangat-sangat down. Seperti yang semua orang tahu, programming is the least fav subject of mine and ironically I have to develop a courseware for my final year project.
Bila aku tengah tensi tu, perkara pertama aku buat adalah tidur. It's good for stress. Aku tidur dari pukul 12 sampai 2 pagi, dengan harapan bila bangun-bangun tu mungkin dapatlah semangat dan inspirasi. Tapi,tak jugak. Sama saja. Sampai rasa macam nak give up buat fyp. haha
Lepas dah keluar supper dengan Mino, Pulah dan Pat (gigih ni cari mapley yang ada meja kosong dek penangan match bola sepak Barca semalam), aku pun balik bilik dengan niat yang satu iaitu menonton filem 'The Blind Side'. Aku dah tengok filem tu banyak kali sebenarnya, tapi entah macam mana, aku terasa macam dapat hint yang suruh aku tengok filem tu, lepas aku terbaca artikel tentang Sandra Bullock dan Lily Collins, antara dua orang pelakon utama dalam filem tu. Jadi aku pun tonton filem dari kisah benar tentang pemain ragbi Michael Oher ni. Aku tak berniat pun nak mencari inspirasi, cuma nak mengisi masa aku yang sepatutnya tidak lapang itu.
Dekat nak akhir-akhir filem tu, ada satu monolog bacaan essay Michael Oher yang dia tulis berdasarkan sebuah puisi demi nak menaikkan pointer dia untuk melayakkan dia dapat biasiswa sukan ke universiti. Essay beliau adalah seperti berikut;
Sekarang, presentation dah pun habis. Tutup buku fyp (oh, kena hantar hardbound report lagi). Yang penting, segalanya berjalan lancar. Terima kasih pada Hilal, Pulah dan kawan-kawan lain yang banyak membantu terutamanya memberi semangat. Tak lupa juga pada Puan Subarna yang tak putus-putus harapan dengan aku. Haha. Harap-harap pass y'all~
Yang paling penting, terima kasih pada Michael Oher, tanpa beliau, sebuah filem yang penuh inspirasi sebagaimana 'The Blind Side' tak akan ada. For courage and honour!!!
Bila aku tengah tensi tu, perkara pertama aku buat adalah tidur. It's good for stress. Aku tidur dari pukul 12 sampai 2 pagi, dengan harapan bila bangun-bangun tu mungkin dapatlah semangat dan inspirasi. Tapi,tak jugak. Sama saja. Sampai rasa macam nak give up buat fyp. haha
Lepas dah keluar supper dengan Mino, Pulah dan Pat (gigih ni cari mapley yang ada meja kosong dek penangan match bola sepak Barca semalam), aku pun balik bilik dengan niat yang satu iaitu menonton filem 'The Blind Side'. Aku dah tengok filem tu banyak kali sebenarnya, tapi entah macam mana, aku terasa macam dapat hint yang suruh aku tengok filem tu, lepas aku terbaca artikel tentang Sandra Bullock dan Lily Collins, antara dua orang pelakon utama dalam filem tu. Jadi aku pun tonton filem dari kisah benar tentang pemain ragbi Michael Oher ni. Aku tak berniat pun nak mencari inspirasi, cuma nak mengisi masa aku yang sepatutnya tidak lapang itu.
Dekat nak akhir-akhir filem tu, ada satu monolog bacaan essay Michael Oher yang dia tulis berdasarkan sebuah puisi demi nak menaikkan pointer dia untuk melayakkan dia dapat biasiswa sukan ke universiti. Essay beliau adalah seperti berikut;
Michael Oher on The Charge Of The Light BridageBila aku dengar part honour tu, aku jadi tersentuh. Memang, aku tak ada minat untuk programming dan course aku ni sangat, tapi, apa yang aku boleh lakukan adalah untuk mengekalkan honour aku dan juga orang-orang di sekeliling aku yang dah banyak berkorban untuk aku. Macam magis, lepas aku tengok filem tu, aku dapat inspirasi dan semangat nak menyiapkan fyp aku. Aku jadi berani.
Courage is a hard thing to figure. You can have courage based on a dumb idea or a mistake, but you are not supposed to question adults or your coach or your teacher. Because they make the rules. Maybe they know the best or maybe they don’t.
It all depends on who you are and where they come from.Didn’t at least the six hundred guys think of giving up and joining with the other side? I mean “The Valley Of Death”. That’s pretty salty stuff. That’s why courage is tricky, should you always do what others tell you to do.Sometimes you might not even know why you do something. I mean any fool can have courage. But honour, that’s the real reason you do something or you don’t. It’s who you are and maybe who you want to be.If you die trying for something important then you have both honour and courage and that’s pretty good.I think that’s what the writer was saying: that you should hope for courage and try for honour and maybe even pray that the people telling you what to do have some too.
Sekarang, presentation dah pun habis. Tutup buku fyp (oh, kena hantar hardbound report lagi). Yang penting, segalanya berjalan lancar. Terima kasih pada Hilal, Pulah dan kawan-kawan lain yang banyak membantu terutamanya memberi semangat. Tak lupa juga pada Puan Subarna yang tak putus-putus harapan dengan aku. Haha. Harap-harap pass y'all~
Yang paling penting, terima kasih pada Michael Oher, tanpa beliau, sebuah filem yang penuh inspirasi sebagaimana 'The Blind Side' tak akan ada. For courage and honour!!!
Tuesday, April 27, 2010
Encore - Jay-Z
Kadang-kadang baca balik entry-entry blog yang dulu, boleh tengok macam mana diri sendiri boleh terevolusi. Gaya penulisan yang berubah. Gaya pemikiran yang berbeza. Lebih matang? Mungkinlah. Aku mulakan blog ni pada September 2007. Sebelum ini ada juga blog lain, tapi nampaknya IsmalStories lagi panjang umurnya. Mula-mula plan nak jadikan blog ni tempat untuk kongsi cerpen, puisi atau novel sendiri, tapi kemudian, blog terhenti selama 3 bulan (especially lepas kena kritik orang kata malas nak baca panjang-panjang), sebelum pada bulan December-nya, a new topic emerged when I started writing about movie reviews. Sepertimana yang semua tahu, I am very much obsessed with movies, so dapat buat movie review, memang menyeronokkan.
Tahun 2008 adalah tahun di mana blog ini paling aktif di-update-kan. Masih lagi mencari hala tuju, aku pun masih terus membuat pelbagai jenis review, dari trivia peribadi ke Anugerah Juara Lagu ke-22, hinggalah ke segmen tertentu seperti Fail-X dan Fail Urban. Aku pun tak lupa jugak menyelitkan nasihat fesyen. haha pendek kata, memang pelbagai-lah entry yang telah aku buat. Kesemuanya dalam keadaan santai ketika itu. Mostly nak buat orang senyum dan bergelak ketawa dengan banyak gambar-gambar dan captions yang kelakar.
Tapi dalam kelakar-kelakar pun, kita tak boleh lari dari kontroversi. Sedangkan lidah sendiri lagi tergigit, inikan pula lidah orang lain. Eyh~ Aku tak lancang, tak sarkastik pun, tapi teguran pun kadang-kadang orang boleh salah anggap. Aku rasa entry Nitelife di UTP memang mempunyai komen-komen paling menariklah yang permah aku dapat. Walau macammanapun, sampai sekarang pendirian aku masih sama tentang isu ini, No knowledge, no respect. No respect, no talk. :)
Walaupun aku bimbo, dalam masa yang sama aku tak juga kekok nak menyentuh isu-isu politik, keamanan dunia, pendidikan dan juga patriotisme. Pada aku, macam mana pun kita cuba pergi, kesemua perkara ini tak patut kita abaikan sebab kita hidup bermasyarakat. Walaupun tak minat, menyampah macam mana pun, kita kena ambil tahu jugak. At least, tak adalah bila orang tulis blog, carut-carut kerajaan kita percaya bulat-bulat. Sebab dengan ambil tahu, kita boleh buat fairer judgement.
Kadang-kadang, banyak je mental block yang terjadi, blog tak update-update, tapi dulu ada trend blogger suka tag blogger yang lain. So senanglah jugak nak update blog bila kena tag macam dari Aimi dan Tasha ni.
Bermula November 6, 2008, entah macam mana, mood blog berubah menjadi lebih serius. Aku mula lebih banyak berfikir dan menulis tentang hati dan perasaan. Stail entry pun berubah. Aku gunakan tajuk-tajuk lagu sebagai teaser atau hint tentang apa isi kandungan entry aku tu. Aku pun menjadi lebih sensitif tentang penggunaan bahasa. Bahasa Melayu adalah bahasa utama, penggunaan bahasa Inggeris selalunya akan aku italic-kan. Stail ini berterusan sampai sekarang. Tapi sempat juga selit lagu sendiri. ;p
Pada aku, menulis blog ni memang memerlukan fokus dan kreativiti. Tambah-tambah lagi dengan kehadiran facebook yang banyak mencuri masa kita, kudos aku ucapkan pada rakan-rakan seperti FK yang masih istiqamah menghidupkan blog masing-masing. Walaupun aku tak konsisten, terus terang aku katakan, melihat kembali perubahan blog ini dari dulu sampai sekarang memang rasa sayang untuk melepaskan blog ini pergi. Sebab sedikit sebanyak, blog ini menggambarkan aku, menggambarkan apa yang aku dah lalui, pengalaman aku dan pemikiran aku. Dari hiburan, kepada pendidikan, kepada isu dunia. Macam-macam!
Yo blog, jangan bimbang ok. You will viva forever. haha
p/s: Fail-X dan Fail Urban macam best pula. Nak hidupkan balik ke segmen tu eyh?
Thursday, April 15, 2010
All this Beauty - The Weepies
Ugly Betty!
It's weird that this series started when i was having a hard time in my studies,and now, it has ended during my last semester of studies. Remembering Betty the first time.. that big, bright, red Poncho. Who wouldn't cringe looking the irony of her in a fashion magazine??! But yeah, as what Willhemina said in the final episode 'You have big balls, Betty', indeed she has proven so through the entire 84 episodes of this series!
Betty dived into an alien world of fashion, with just a dream in becoming a successful writer. But accepting her job in Mode, perceived as a stepping stone didn't entirely giving her that straight 'runaway' to her dream especially when she's busy juggling 'baby-sitting' Daniel, maintaining her lovely relationship with the Suarez's, handling evil plots of Willhemina wanting to take over Mode and not to forget her ups and downs in love-life. Somehow, it isn't too hyperbolic to say that Betty is modern-life super-heroin figure we can see on TV. Well, maybe she doesn't come in leotard and with a mantel, but her fashion-'sense' still make statements! ;P
So she taught me, that no matter how lost I am in UTP, I will always find a way to survive. It's just the matter of trusting my ownself. Looking how supportive Suarez's are to each other made me realized that no matter how far you go astray, it's our family that will always accept you back in loving arms and warm dinner. haha. And always, when I need a laugh, who can resist all the stupidity of Amanda and Marc? Willhemina's one-liner witty yet evil quips can never be ignored! And Hilda, oh that sassy latina, she just give spice each and every episode that we just will miss her if she's not around.
So, what's next? For Betty? I'm dying to now what her life will be in London? what will happen between her and Daniel? how will Willy run Mode under her sole editorial prowess? how will Mar's creative be? will Amanda stomps the American stylista world, pushing aside that skinny-bitch Rachel Zoe? will Justin be a flaring-sassy show-performer? Oh please, a movie or a new season won't hurt. :)
What's next for me? After years Betty and I have been in an area out of our interest, it's now time that we embark on a new journey. Betty has found hers, and I know I'll find mine. Communication has always been a passion, and no matter how hard for me to find the ground, I would never violate my feelings and interest anymore. As Betty shades the Ugly off her shoulder, I know mine will eventually be a history that I could look back and smiled at too. Thank you Betty for the smiles, the laughs, the cries and the fashions that I will never forget!
It's weird that this series started when i was having a hard time in my studies,and now, it has ended during my last semester of studies. Remembering Betty the first time.. that big, bright, red Poncho. Who wouldn't cringe looking the irony of her in a fashion magazine??! But yeah, as what Willhemina said in the final episode 'You have big balls, Betty', indeed she has proven so through the entire 84 episodes of this series!
Betty dived into an alien world of fashion, with just a dream in becoming a successful writer. But accepting her job in Mode, perceived as a stepping stone didn't entirely giving her that straight 'runaway' to her dream especially when she's busy juggling 'baby-sitting' Daniel, maintaining her lovely relationship with the Suarez's, handling evil plots of Willhemina wanting to take over Mode and not to forget her ups and downs in love-life. Somehow, it isn't too hyperbolic to say that Betty is modern-life super-heroin figure we can see on TV. Well, maybe she doesn't come in leotard and with a mantel, but her fashion-'sense' still make statements! ;P
So she taught me, that no matter how lost I am in UTP, I will always find a way to survive. It's just the matter of trusting my ownself. Looking how supportive Suarez's are to each other made me realized that no matter how far you go astray, it's our family that will always accept you back in loving arms and warm dinner. haha. And always, when I need a laugh, who can resist all the stupidity of Amanda and Marc? Willhemina's one-liner witty yet evil quips can never be ignored! And Hilda, oh that sassy latina, she just give spice each and every episode that we just will miss her if she's not around.
So, what's next? For Betty? I'm dying to now what her life will be in London? what will happen between her and Daniel? how will Willy run Mode under her sole editorial prowess? how will Mar's creative be? will Amanda stomps the American stylista world, pushing aside that skinny-bitch Rachel Zoe? will Justin be a flaring-sassy show-performer? Oh please, a movie or a new season won't hurt. :)
What's next for me? After years Betty and I have been in an area out of our interest, it's now time that we embark on a new journey. Betty has found hers, and I know I'll find mine. Communication has always been a passion, and no matter how hard for me to find the ground, I would never violate my feelings and interest anymore. As Betty shades the Ugly off her shoulder, I know mine will eventually be a history that I could look back and smiled at too. Thank you Betty for the smiles, the laughs, the cries and the fashions that I will never forget!
Wednesday, April 14, 2010
How You Survived the War - The Weepies
Orang Melayu memang senang kena jajah aku rasa. Yang paling penting, bukan saja senang, siap tak sedar atau tak sedar mereka ni dijajah. Sebab tu lah orang luar senang nak ambil kesempatan pada kita. Bila dah terjatuh baru terngadah. Barulah nak angkat sepanduk itu ini, tak puas hati itu ini padahal dari awalnya kita yang buat tak endah.
Tolonglah budak-budak rumahku! Bangkitlah! Tidak sedarkah kalian bahawa dapur rumah kita telah dijajah oleh dua warga asing itu??? Dapur yang dahulu menjadi medan kita bertempur dengan percikan minyak panas, tempat kita berbahagi tugasan Chef bak Bob Hotel Mania, tempat kita menjamu selera malahan siap jiran-jiran kita sajikan, kini telah dirampas tempat kita di situ. Iya, mungkin ada suara-suara picisan katakan, bukankah dua warga asing itu punya hak pada dapur itu juga??? Tidak pernah aku nafikan hak mereka. Tapi kalau sudah berguna, pandai-pandailah menjaga jua.
Tapi bukan begitu halnya. Masih lagi terngiang-ngiang jerit hilai Chef Mino mengarahkan aku dan Hilal membasuh peralatan-peralatan yang sudah digunakan. Pat pula mengelap dan meletakkan kembali peralatan-peralatan itu ke tempat simpanannya. Tapi kini, apa terjadi? Dapur sudah ibarat medan perang tinggal. Bersepah, bersepah, malahan berbau!!!! Itu belum lagi kalau dikira peti ais tu. Ada sahaja yang sudah penyek, yang sudah basi, yang sudah berulat.
Jadi, sampai bila kita mahu orang lain menyalahgunakan hak mereka sedangkan hak kita dinafikan? Rumah yang sudah menjadi tempat berteduh kita selama 2 tahun ini, perlukah parah dapurnya? Sedarlah wahai rakan-rakan rumahku, walaupun hanya dapur, tapi di situlah bermulanya hak kita akan diambil satu persatu.
Jadi, marilah bersatu dan jangan kita leka lagi. Jangan buat tak endah lagi. Jangan mudah lupa!!!
(walaupun 2 bulan lagi saja nak duduk rumah ni, kan? hehe~)
Tolonglah budak-budak rumahku! Bangkitlah! Tidak sedarkah kalian bahawa dapur rumah kita telah dijajah oleh dua warga asing itu??? Dapur yang dahulu menjadi medan kita bertempur dengan percikan minyak panas, tempat kita berbahagi tugasan Chef bak Bob Hotel Mania, tempat kita menjamu selera malahan siap jiran-jiran kita sajikan, kini telah dirampas tempat kita di situ. Iya, mungkin ada suara-suara picisan katakan, bukankah dua warga asing itu punya hak pada dapur itu juga??? Tidak pernah aku nafikan hak mereka. Tapi kalau sudah berguna, pandai-pandailah menjaga jua.
Tapi bukan begitu halnya. Masih lagi terngiang-ngiang jerit hilai Chef Mino mengarahkan aku dan Hilal membasuh peralatan-peralatan yang sudah digunakan. Pat pula mengelap dan meletakkan kembali peralatan-peralatan itu ke tempat simpanannya. Tapi kini, apa terjadi? Dapur sudah ibarat medan perang tinggal. Bersepah, bersepah, malahan berbau!!!! Itu belum lagi kalau dikira peti ais tu. Ada sahaja yang sudah penyek, yang sudah basi, yang sudah berulat.
Jadi, sampai bila kita mahu orang lain menyalahgunakan hak mereka sedangkan hak kita dinafikan? Rumah yang sudah menjadi tempat berteduh kita selama 2 tahun ini, perlukah parah dapurnya? Sedarlah wahai rakan-rakan rumahku, walaupun hanya dapur, tapi di situlah bermulanya hak kita akan diambil satu persatu.
Jadi, marilah bersatu dan jangan kita leka lagi. Jangan buat tak endah lagi. Jangan mudah lupa!!!
(walaupun 2 bulan lagi saja nak duduk rumah ni, kan? hehe~)
Tuesday, March 30, 2010
Born to Make You Happy - Britney Spears
(As written on Facebook)
I arrived from KL to UTP on the 28th. Tired. Somehow a lil bit uneased after the interview on Friday. So, that night I totally have no mood for any celebration. And I was also glad that no one put any notion of celebrating. So I spent the night watching Ugly Betty. Oh, it's nearing to its end. There goes my inspirational TV series.
Anyway, the next day is a new day. And it started with a plan to go breakfast with Ena. We had breakfast together and it's on her (relevantly!). We also go to the cake shop. Tapi beli choc ball and cupcakes. Ergh, cupcakes tak sedap kan mok?
Lunch? With Mira. We went to our fav mee udang stall. I ate nasi goreng udang banjir, on Mira (of course!). Tapi nasi yang Mira order tak pedas. Takpe Mira, next tyme pulak.
Petang, I indulged myself eating Amin's mom's baulu. Abeskan satu packet sorg2. haha.. and then terkejut bila Mino ajak pegi shabu2. sebab waktu tu da kenyang. tapi layan je.
So at night Mino, Jigo, Hilal, Pat, Pulah, Ridhwan, Nik and I went to shabu2. First time pegi, so obviously I'm excited. We had so much fun (makan kot~), I love the BbQ. We laughed a lot imagining ourselves in a food challenge of Amazing Race and had fun watching abang askar approaching prostitutes. :P
Back in UTP, the debaters (thru Mocca), asked me to come to watch their training. I somehow have got the feeling that they want to celebrate my birthday. So I just went. And yeah, Mocca is totally not a good secret-keeper, guys. Anyway, it's a sweet surprise. Thank you for the cake and the thoughts!
And to others, my family members. Thank for the shopping gifts. haha Your support and encouragement has led in the end of me buying office attires (da nak keje la mksudnya) ;P
To my friends back in KL, tho I left before my birthday, all of our hang outs has enough love to sustain as my birthday presents. Yang tak ada kat KL pun (you know who you are), I know how much you want to be in KL at that time but your presence is always felt anyway. :)
To all my BFF's, lupa or tak lupa my birthday, things will always be the same. I don't put any expectations of how friendship should be conducted. And I hope that if somehow I forget your birthdays, please know that remembering birthdates does not define feelings and emotions that we have shared and known for so long.
and lastly, to all wishers on my fb page, I just want you guys to know that you guys really made me occupied on replying to ur wishes. thank you for the remembrances. just to let you guys know that you can still write on my page who it's not my birthday. :p
*love, hugs and kisses*
ISMAL ISHAK
I arrived from KL to UTP on the 28th. Tired. Somehow a lil bit uneased after the interview on Friday. So, that night I totally have no mood for any celebration. And I was also glad that no one put any notion of celebrating. So I spent the night watching Ugly Betty. Oh, it's nearing to its end. There goes my inspirational TV series.
Anyway, the next day is a new day. And it started with a plan to go breakfast with Ena. We had breakfast together and it's on her (relevantly!). We also go to the cake shop. Tapi beli choc ball and cupcakes. Ergh, cupcakes tak sedap kan mok?
Lunch? With Mira. We went to our fav mee udang stall. I ate nasi goreng udang banjir, on Mira (of course!). Tapi nasi yang Mira order tak pedas. Takpe Mira, next tyme pulak.
Petang, I indulged myself eating Amin's mom's baulu. Abeskan satu packet sorg2. haha.. and then terkejut bila Mino ajak pegi shabu2. sebab waktu tu da kenyang. tapi layan je.
So at night Mino, Jigo, Hilal, Pat, Pulah, Ridhwan, Nik and I went to shabu2. First time pegi, so obviously I'm excited. We had so much fun (makan kot~), I love the BbQ. We laughed a lot imagining ourselves in a food challenge of Amazing Race and had fun watching abang askar approaching prostitutes. :P
Back in UTP, the debaters (thru Mocca), asked me to come to watch their training. I somehow have got the feeling that they want to celebrate my birthday. So I just went. And yeah, Mocca is totally not a good secret-keeper, guys. Anyway, it's a sweet surprise. Thank you for the cake and the thoughts!
And to others, my family members. Thank for the shopping gifts. haha Your support and encouragement has led in the end of me buying office attires (da nak keje la mksudnya) ;P
To my friends back in KL, tho I left before my birthday, all of our hang outs has enough love to sustain as my birthday presents. Yang tak ada kat KL pun (you know who you are), I know how much you want to be in KL at that time but your presence is always felt anyway. :)
To all my BFF's, lupa or tak lupa my birthday, things will always be the same. I don't put any expectations of how friendship should be conducted. And I hope that if somehow I forget your birthdays, please know that remembering birthdates does not define feelings and emotions that we have shared and known for so long.
and lastly, to all wishers on my fb page, I just want you guys to know that you guys really made me occupied on replying to ur wishes. thank you for the remembrances. just to let you guys know that you can still write on my page who it's not my birthday. :p
*love, hugs and kisses*
ISMAL ISHAK
Wednesday, March 10, 2010
Thursday, February 25, 2010
Alone at the Drive-In Movie - Jim Jacobs & Warren Casey
Salah satu perkara aku yang aku kagum tentang individualiti (selain mempunyai identiti tersendiri tanpa mengikut arus perdana) ialah kebolehan seseorang untuk survive secara sendirian.
Sebab mengakulah, sebagai pelajar, kita sangat bergantung kepada perkara sekeliling kita. Terutamanya kepada kawan-kawan.
Makan? Mesti nak dengan kawan-kawan.
Jalan pegi lecture? Nak dengan kawan-kawan.
Nak turun boikot kafe? Kalau kawan tak turun, memang tak turun la. Join group FB je lebih.
Tapi kalau jumpa awek je tak. Kalau pegi masuk toilet kawan nak ikut sekalik, mesti kasi jugak kan?
Konsepnya, bila kali terakhir korang buat satu perkara (menyeronokkan) itu secara bersendiri?
Bila kali terakhir tengok wayang sendiri-sendiri?
Penah main boling sorang-sorang?
Penah pegi mapley duduk sorang-sorang isap rokok?
Kalau penah, aku respek korang sebab korang yakin diri. Tak takut orang kata pelik ke, loser ke, kera sumbang ke. Sebab orang sentiasa nak berteman bukan sebab mereka cool, atau friendly. Mereka itu penakut sebenarnya.
Takut nak duduk bersendiri. Sendiri-sendiri dinilai orang dan menilai diri sendiri.
Sebab mengakulah, sebagai pelajar, kita sangat bergantung kepada perkara sekeliling kita. Terutamanya kepada kawan-kawan.
Makan? Mesti nak dengan kawan-kawan.
Jalan pegi lecture? Nak dengan kawan-kawan.
Nak turun boikot kafe? Kalau kawan tak turun, memang tak turun la. Join group FB je lebih.
Tapi kalau jumpa awek je tak. Kalau pegi masuk toilet kawan nak ikut sekalik, mesti kasi jugak kan?
Konsepnya, bila kali terakhir korang buat satu perkara (menyeronokkan) itu secara bersendiri?
Bila kali terakhir tengok wayang sendiri-sendiri?
Penah main boling sorang-sorang?
Penah pegi mapley duduk sorang-sorang isap rokok?
Kalau penah, aku respek korang sebab korang yakin diri. Tak takut orang kata pelik ke, loser ke, kera sumbang ke. Sebab orang sentiasa nak berteman bukan sebab mereka cool, atau friendly. Mereka itu penakut sebenarnya.
Takut nak duduk bersendiri. Sendiri-sendiri dinilai orang dan menilai diri sendiri.
Tuesday, February 16, 2010
I Hate Everyone - Get Set Go
Dunia ni da da banyak sungguh keburukan. Salah satunya?
Global warming.
Sebab tu kat UTP panas!!
(ataupun sebab aku 'hot' sangat kot)
Apa-apapun, memang banyak sangat dah keburukan. Peperangan, Islamophobia, wannabes, realiti TV, Illuminati, Taliban, anti-Taliban, PKR. eh!~ Hari-hari, kalau bukak surat khabar, dah tak larat nak beristighfar tengok kekejaman di seluruh dunia. Pendek kata, kenapa kita nak kejam sangat kepada satu sama lain?
So, bila aku bukak Facebook, aku nak berhubungan dengan kawan-kawan aku. Jauh, dekat. Sekolah lama, institusi baru. Tapi.. bila bukak-bukak saja, banyak saja invite-invite join 'hate group' this, 'hate group' that. Yang paling penting siap ada 'hate her tho we dunno her'. WTF?
Dah banyak sangat kebencian dalam dunia ni. Dan kita tahu kebencian tu tak pernah bawa kebaikan. Apa jadi dengan dakwah hikmah yang Rasulullah contohkan? Adakah dengan 'hate' akan membawa seseorang ke jalan yang benar? (Sambil tangan Karam Singh Walia).
Cubalah bayangkan 'hate profile' tu dibuat untuk korang....
Global warming.
Sebab tu kat UTP panas!!
(ataupun sebab aku 'hot' sangat kot)
Apa-apapun, memang banyak sangat dah keburukan. Peperangan, Islamophobia, wannabes, realiti TV, Illuminati, Taliban, anti-Taliban, PKR. eh!~ Hari-hari, kalau bukak surat khabar, dah tak larat nak beristighfar tengok kekejaman di seluruh dunia. Pendek kata, kenapa kita nak kejam sangat kepada satu sama lain?
So, bila aku bukak Facebook, aku nak berhubungan dengan kawan-kawan aku. Jauh, dekat. Sekolah lama, institusi baru. Tapi.. bila bukak-bukak saja, banyak saja invite-invite join 'hate group' this, 'hate group' that. Yang paling penting siap ada 'hate her tho we dunno her'. WTF?
Dah banyak sangat kebencian dalam dunia ni. Dan kita tahu kebencian tu tak pernah bawa kebaikan. Apa jadi dengan dakwah hikmah yang Rasulullah contohkan? Adakah dengan 'hate' akan membawa seseorang ke jalan yang benar? (Sambil tangan Karam Singh Walia).
Cubalah bayangkan 'hate profile' tu dibuat untuk korang....
Saturday, February 13, 2010
Cinta Pertama (Sunny) - Bunga Citra Lestari
Ada apa dengan cinta pertama?
Manis.
Unexpected!
Naif....
Pada aku, 3 adjektif di atas paling tepat menggambarkan cinta pertama aku. Cinta pertama paling manis. Paling suci mungkin? Sebab aku percaya cinta pertama adalah cinta yang memang tulus lahir sebagai sebuah perasaan antara dua insan yang mahu merasa apa itu cinta. Jadi cinta pertama tak pernah ada syarat. Janji cinta. Janji sayang. Janji rindu. Tak pernah ada paksaan dalam cinta pertama.
Cinta pertama aku juga sangat tidak boleh dijangka. Sebab ini cinta pertama. Kita rasa ia akan kekal untuk selamanya. Cinta pertama tak bagi ruang untuk kita kata esok lusa rasa cinta ini pasti akan berakhir. Cinta pertama berikan kita banyak ruang untuk mengekplorasi gelora rasa, naluri sebagai seorang manusia yang sedang mengisi hatinya dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai sepasang kekasih. Cinta pertama membuka ruang eksperimentasi romantis yang tak pernah kita tahu wujud dalam hati kita.
Cinta pertama aku juga mengajar aku bahawa menjadi naif tidak salah. Sebab menjadi naif membuat kita lebih terbuka kepada kelemahan pasangan kita, kepada kelemahan kita. Kita tak ada harapan yang pasangan kita perlu jadi sebegini sampai kita boleh menerimanya sebagai kekasih. Sifat naif itu yang buat kita jujur. Buat kita tidak berpura-pura. Buat kita jadi diri kita yang sebenar. Tak perlu pakai topeng.
Apa masalah dengan cinta seterusnya?
Andai cinta pertama gagal, kita pasti akan bertemu dengan cinta kedua dan seterusnya. Tapi, percayalah, rasanya tak sama dengan cinta pertama. Kerana kita dah tahu akan permainan cinta. Kita akan jadi lebih berhati-hati. Akan terlalu memikirkan mengapa cinta pertama kita gagal. Jadi kita ada tekanan untuk menjadi lebih baik walaupun pada hakikatnya kita berkompromi dengan diri sendiri. Kita tahu apa yang perlu dibuat, apa yang jangan dibuat. Pendek kata, cinta sudah bersyarat, cinta sudah punya matlamat.
Andai cinta pertama satu kebetulan, cinta seterusnya pula adalah satu percubaan. Trial dalam erti kata bahasa Inggerisnya. Maksud aku, cinta jadi satu perkara cuba jaya. Kita rangka formula sendiri dalam percintaan, sedangkan cinta tidak objektif kerana ia satu rasa. Sebab itu siapa yang terus mencuba pertahankan cinta dan gagal akan merasa kecewa dan berputus asa kerana cinta itu tidak lahir secara tulus. Cinta lahir secara paksaan.
Ada apa dengan cinta pertama aku?
Pedih.
Saat ia berakhir.
Atas keputusan aku sendiri.
Manis.
Unexpected!
Naif....
Pada aku, 3 adjektif di atas paling tepat menggambarkan cinta pertama aku. Cinta pertama paling manis. Paling suci mungkin? Sebab aku percaya cinta pertama adalah cinta yang memang tulus lahir sebagai sebuah perasaan antara dua insan yang mahu merasa apa itu cinta. Jadi cinta pertama tak pernah ada syarat. Janji cinta. Janji sayang. Janji rindu. Tak pernah ada paksaan dalam cinta pertama.
Cinta pertama aku juga sangat tidak boleh dijangka. Sebab ini cinta pertama. Kita rasa ia akan kekal untuk selamanya. Cinta pertama tak bagi ruang untuk kita kata esok lusa rasa cinta ini pasti akan berakhir. Cinta pertama berikan kita banyak ruang untuk mengekplorasi gelora rasa, naluri sebagai seorang manusia yang sedang mengisi hatinya dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai sepasang kekasih. Cinta pertama membuka ruang eksperimentasi romantis yang tak pernah kita tahu wujud dalam hati kita.
Cinta pertama aku juga mengajar aku bahawa menjadi naif tidak salah. Sebab menjadi naif membuat kita lebih terbuka kepada kelemahan pasangan kita, kepada kelemahan kita. Kita tak ada harapan yang pasangan kita perlu jadi sebegini sampai kita boleh menerimanya sebagai kekasih. Sifat naif itu yang buat kita jujur. Buat kita tidak berpura-pura. Buat kita jadi diri kita yang sebenar. Tak perlu pakai topeng.
Apa masalah dengan cinta seterusnya?
Andai cinta pertama gagal, kita pasti akan bertemu dengan cinta kedua dan seterusnya. Tapi, percayalah, rasanya tak sama dengan cinta pertama. Kerana kita dah tahu akan permainan cinta. Kita akan jadi lebih berhati-hati. Akan terlalu memikirkan mengapa cinta pertama kita gagal. Jadi kita ada tekanan untuk menjadi lebih baik walaupun pada hakikatnya kita berkompromi dengan diri sendiri. Kita tahu apa yang perlu dibuat, apa yang jangan dibuat. Pendek kata, cinta sudah bersyarat, cinta sudah punya matlamat.
Andai cinta pertama satu kebetulan, cinta seterusnya pula adalah satu percubaan. Trial dalam erti kata bahasa Inggerisnya. Maksud aku, cinta jadi satu perkara cuba jaya. Kita rangka formula sendiri dalam percintaan, sedangkan cinta tidak objektif kerana ia satu rasa. Sebab itu siapa yang terus mencuba pertahankan cinta dan gagal akan merasa kecewa dan berputus asa kerana cinta itu tidak lahir secara tulus. Cinta lahir secara paksaan.
Ada apa dengan cinta pertama aku?
Pedih.
Saat ia berakhir.
Atas keputusan aku sendiri.
Friday, February 12, 2010
If Tomorrow Never Comes - Ronan Keating
Esok aku akan mati.
Jadi hari ini bawaku ke pantai
biar kakiku terbenam dalam pasir
dan jari jemarinya basah dihempas ombak.
basah, sebasah pipi ibu yang tersenyum
melihat aku berlari anak.
Esok aku akan mati.
Jadi hari ini aku berhenti menulis
kerana sudahku jumpa penghujung cerita
sampai bila meronta minda memaksa cereka
andai pena membeban nuraga
walau abah menghulur tenaga.
Esok aku akan mati.
Jadi simpan sahaja belon saktimu
kerana lambat laun akan kembali ke tanganmu
cuma duduk di sisiku
dan ceritakan apa rancanganmu
saat aku tiada nanti, abang dan kakak-kakakku.
Esok aku akan mati.
Namun mentari masih akan terbit.
Percayalah.
Jadi hari ini bawaku ke pantai
biar kakiku terbenam dalam pasir
dan jari jemarinya basah dihempas ombak.
basah, sebasah pipi ibu yang tersenyum
melihat aku berlari anak.
Esok aku akan mati.
Jadi hari ini aku berhenti menulis
kerana sudahku jumpa penghujung cerita
sampai bila meronta minda memaksa cereka
andai pena membeban nuraga
walau abah menghulur tenaga.
Esok aku akan mati.
Jadi simpan sahaja belon saktimu
kerana lambat laun akan kembali ke tanganmu
cuma duduk di sisiku
dan ceritakan apa rancanganmu
saat aku tiada nanti, abang dan kakak-kakakku.
Esok aku akan mati.
Namun mentari masih akan terbit.
Percayalah.
Wednesday, February 10, 2010
Change - Carrie Underwood
Yup.. 'they' are in control of our lives. Our coordination. Somehow, if you cannot make it before, 'they' can make you do it. 'They' have ways to make you seem like you want to do it, but no, you are actually controlled to do it. Who are 'they'?
ILLUMINATI!!!! No lah.
It's Facebook!!
I just got the new layout yesterday. I was kinda appaled with the new layout that changed totally my usual coordination of left and right i.e. log out, profile, home tabs. Facebook likes to make it as if they're trying to make our life easier, but when I am accustomed to what I've done for almost 6 months, this change sucks! Oh yeah, since they've divide the homepage into 3 parts, it made the writings even smaller (tho I can change the resolution myself. heh). Whatever! The point is, with us having taken FB in so broadly in our lives, made them can easily change anything, and we? We just embrace them.
That's why I don't believe in rules nor regulations nor standards nor norms. These guidelines are shaping our minds too rigidly that we will just accept it without questioning them to death. I want people to start being hungry for reasons and explanation. Somehow being Chris in 'Into the Wild' looks even peaceful than living in a so-called governed world.
Until when do we want to do things by just following the flow? When will we decide on our own what is right and what is wrong? And how do you define wrong at the first place? So much of our Education system wants us to be this and that, take this and that, but what's the point of it? Jenny in 'An Education' hits me hard when she asked her headmistress why do we have to be educated? Is it so that we can be marketable in the career field, get high salary, get married, retired and die? That sounds.. urm.. mundane!
So tell me. Why must we be shaped by something else than us?
It's Facebook!!
I just got the new layout yesterday. I was kinda appaled with the new layout that changed totally my usual coordination of left and right i.e. log out, profile, home tabs. Facebook likes to make it as if they're trying to make our life easier, but when I am accustomed to what I've done for almost 6 months, this change sucks! Oh yeah, since they've divide the homepage into 3 parts, it made the writings even smaller (tho I can change the resolution myself. heh). Whatever! The point is, with us having taken FB in so broadly in our lives, made them can easily change anything, and we? We just embrace them.
That's why I don't believe in rules nor regulations nor standards nor norms. These guidelines are shaping our minds too rigidly that we will just accept it without questioning them to death. I want people to start being hungry for reasons and explanation. Somehow being Chris in 'Into the Wild' looks even peaceful than living in a so-called governed world.
Until when do we want to do things by just following the flow? When will we decide on our own what is right and what is wrong? And how do you define wrong at the first place? So much of our Education system wants us to be this and that, take this and that, but what's the point of it? Jenny in 'An Education' hits me hard when she asked her headmistress why do we have to be educated? Is it so that we can be marketable in the career field, get high salary, get married, retired and die? That sounds.. urm.. mundane!
So tell me. Why must we be shaped by something else than us?
Tuesday, February 9, 2010
The Middle (Acoustic) - Jimmy Eat World
Penat kot sentiasa berada di pertengahan. Sumpah. Percayalah. Ini pengakuan dari orang yang selalu duduk di tengah.
Tak pandai sangat. Takdelah bodoh sangat. Tengah-tengah.
Tak power sangat. Takdelah cikai sangat. Tengah-tengah.
Asyik dengar masalah orang. Tolong orang selesaikan masalah. Cuba tak cari masalah dengan orang. Sentiasa di tengah-tengah.
Siap kena marah pulak tu sebab duduk tengah-tengah. Sila ambil side!
Susah kalau kita sendiri wujudkan glass ceiling untuk diri sendiri. Sedangkan, apa yang perlu dilakukan cumalah untuk letak usaha lebih dari biasa. :)
Tak pandai sangat. Takdelah bodoh sangat. Tengah-tengah.
Tak power sangat. Takdelah cikai sangat. Tengah-tengah.
Asyik dengar masalah orang. Tolong orang selesaikan masalah. Cuba tak cari masalah dengan orang. Sentiasa di tengah-tengah.
Siap kena marah pulak tu sebab duduk tengah-tengah. Sila ambil side!
Susah kalau kita sendiri wujudkan glass ceiling untuk diri sendiri. Sedangkan, apa yang perlu dilakukan cumalah untuk letak usaha lebih dari biasa. :)
Friday, February 5, 2010
Menjaga Hati - Yovie & Nuno
Tak salah nak jaga hati orang. Tapi yang salah kalau nampak sangat kita menjaga hati, sampai orang yang konon hatinya nak dijaga tu terasa hati.
Lagipun.. dengan kawan-kawan, kalau dah berkawan dah nak 5 tahun, part mana lagi yang nak terasa hati? Kalau masih terasa-terasa hati tu, maksudnya, bukan benar kawanlah. Sebab sampai sekarang tak mampu nak faham isi hati masing-masing.
Tapi, menjaga hati pun ada batasnya. Kalau untuk menegakkan yang benar dan salah, masih perlukah nak menjaga hati, berlapi-lapik, sampai mesej nasihat pun tak sampai? Sebab tu lah bermula kes ccakap-cakap belakang, tak puas hati sendiri-sendiri.
Kalau benar-benar kawan, cakap saja perasaan tak puas hati tu. Sebab sejujurnya seorang kawan, pasti akan mudah diterima. Kalau tak dapat diterima, jangan kawan dengan orang tak MATANG macam tu.
Sumpah. Kawan tu memang cerminan diri kita. Kalau kita gembira dia kata lagha, dan kalau liat sangat nak teman kita buat apa yang kita suka (selagi berbataslah), sedar-sedarlah siapa kawan siapa lawan.
Lagipun.. dengan kawan-kawan, kalau dah berkawan dah nak 5 tahun, part mana lagi yang nak terasa hati? Kalau masih terasa-terasa hati tu, maksudnya, bukan benar kawanlah. Sebab sampai sekarang tak mampu nak faham isi hati masing-masing.
Tapi, menjaga hati pun ada batasnya. Kalau untuk menegakkan yang benar dan salah, masih perlukah nak menjaga hati, berlapi-lapik, sampai mesej nasihat pun tak sampai? Sebab tu lah bermula kes ccakap-cakap belakang, tak puas hati sendiri-sendiri.
Kalau benar-benar kawan, cakap saja perasaan tak puas hati tu. Sebab sejujurnya seorang kawan, pasti akan mudah diterima. Kalau tak dapat diterima, jangan kawan dengan orang tak MATANG macam tu.
Sumpah. Kawan tu memang cerminan diri kita. Kalau kita gembira dia kata lagha, dan kalau liat sangat nak teman kita buat apa yang kita suka (selagi berbataslah), sedar-sedarlah siapa kawan siapa lawan.
Monday, February 1, 2010
Bittersweet - Apocalyptica
Sewaktu menahan bingit telinga menonton perlawanan 22 orang mengejar satu bola semalam di Ameeth, aku terfikir satu idea yang sangat 'original'................................... aku nak buat blog pasal makanan.
Ori la sgt~
Oh, tidak-tidak. Aku tak terpengaruh dengan movie Julia & Julie. Aku cuma merasa perut berkeroncong saja menonton movie itu. Aku juga bukan suka makan sangat (cewah!). Aku cuma kecewa dengan roti milo yang aku makan di Ameeth semalam.
Sebab roti milo di Sithick lagi sedap!!!!
Siapa yang bubuh gula dalam roti milo?? Aku tak mintak pun roti gula + milo!!!!
Sekian. Nantikan blog makanan dari aku nanti. Rasanya sedap menjilat monitor!
Ori la sgt~
Oh, tidak-tidak. Aku tak terpengaruh dengan movie Julia & Julie. Aku cuma merasa perut berkeroncong saja menonton movie itu. Aku juga bukan suka makan sangat (cewah!). Aku cuma kecewa dengan roti milo yang aku makan di Ameeth semalam.
Sebab roti milo di Sithick lagi sedap!!!!
Siapa yang bubuh gula dalam roti milo?? Aku tak mintak pun roti gula + milo!!!!
Sekian. Nantikan blog makanan dari aku nanti. Rasanya sedap menjilat monitor!
Sunday, January 24, 2010
Home - Daughtry
Sebelum kembali ke UTP untuk memulakan semester baru, aku balik rumah dahulu. Nak membantu ayah aku mengangkat-angkat almari, peti ais sumer ke dapur, selepas jubin siap dipasang. Waktu susun-susun semula pinggan mangkuk ke dalam almari, aku nampakla koleksi pinggan mangkuk yang dikumpul oleh arwah mak aku sejak dari zaman askar ayah aku. Beberapa koleksi menarik perhatian aku. Aku pun bergurau pada abah aku cakap aku nak pinggan mangkuk tu bila aku da ada rumah sendiri.
Stepmom aku yang dengar gurauan aku pun terus asingkan pinggan mangkuk tu kat special corner dalam almari pastu cakap, 'Makcik dah asingkan pinggan mangkuk yang Wan nak tu. Nanti ambil je kat situ."
Hurm... loan beli rumah nak ambik kat bank mana ni???
Stepmom aku yang dengar gurauan aku pun terus asingkan pinggan mangkuk tu kat special corner dalam almari pastu cakap, 'Makcik dah asingkan pinggan mangkuk yang Wan nak tu. Nanti ambil je kat situ."
Hurm... loan beli rumah nak ambik kat bank mana ni???
Subscribe to:
Posts (Atom)
